Mari Menginspirasi! Oh Ternyata! Perjalanan Hati

Monday, 14 July 2014

Kultwit Salim A. Fillah: Salah Kaprah Maasyaa Allah dan Subhanallah

dari @salimafillah, semoga Allah melimpahkan rahmatNya agar beliau dapat selalu berbagi manfaat untuk ummat. 

1. Secara umum, menyebut asma Allah & berdzikir kepadaNya ialah kebaikan tertuntunkan. Menyertakan Allah dalam tiap kejadian adalah niscaya. 

2. Dan tiap penyebutan nama Allah yang bermakna khusus tentu memiliki tempat sesuai tuntunan. Semisal; Istirja' diucap saat kita bermusibah. 

3. Nah; bagaimana dengan ucapan "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah"? Ada 2 yang mengikatnya; tuntunan Quran-Sunnah & kebiasaan dalam Bahasa Arab. 

4. Al Quran menuturkan; SubhanaLlah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari.. 

5. ..apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll." Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak. Juga, SubhanaLlah digunakan untuk.. 

6. ..mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll. 

7. Bukankah ada juga pe-Maha Suci-an Allah dalam hal menakjubkan? Uniknya, Al Quran menuturnya dengan kata ganti kedua (QS 3: 191), atau.. 

8. ..kata ganti ketiga yang tak langsung menyebut asma Allah (QS 17: 1 dll). Sedangkan ia juga terpakai pada; me-Maha Suci-kan Allah dalam.. 

9. ..menyaksikan bencana & mengakui kezhaliman diri (QS 68: 29), menolak fitnah keji yang menimpa saudara (QS 24: 16). Bagaimana Hadits-nya? 

lanjutkan membaca 
»

10. "Kami apabila berjalan naik membaca takbir, & apabila berjalan turun membaca tasbih." (HR Al Bukhari, dari Jabir). Jadi "SubhanaLlah".. 

11. ..dilekatkan dalam makna "turun", yang kemudian sesuai dengan kebiasaan orang dalam Bahasa Arab secara umum; yakni menggunakannya.. 

12. ..tuk mengungkapkan keprihatinan atas suatu hal kurang baik di mana tak pantas Allah SWT dilekatkan padanya. Adalah Gurunda @ kupinang.. 

13. ..yang pernah memiliki pengalaman memuji seorang Gurunda lain nan asli Arab dengan "SubhanaLlah", kemudian mendapat jawaban tak dinyana. 

14. "AstaghfiruLlahal 'Adhim; 'afwn Ustadz; kalau ada yang bathil dalam diri & ucapan ana; tolong segera Ant luruskan!", kira-kira demikian. 

15. Bagaiamana simpulannya? Dzikir tasbih secara umum adalah utama, sebab ia dzikir semua makhluq & tertempat di waktu utama pagi & petang. 

16. Adapun dalam ucapan sehari-hari, mari membiasakan ia sebagai pe-Maha Suci-an Allah atas hal yang memang tak pantas bagi keagunganNya. 

17. Bagaimana dengan "MasyaaLlah"? QS 18: 39 memberi contoh; ia diucapkan atau kekaguman pada aneka kebaikan melimpah; kebun, anak, harta. 

18. Sungguh ini semua terjadi atas kehendak Allah; kebun subur menghijau jelang panen; anak-anak yang ceria menggemaskan, harta yang banyak. 

19. Lengkapnya; "MasyaaLlah la quwwata illa biLlah", kalimat ke-2 menegaskan lagi; tiada kemampuan mewujudkan selain atas pertolongan Allah. 

20. Pun demikian dalam kebiasaan lisan berbahasa Arab; mereka mengucapkan "MasyaaLlah" pada keadaan juga sosok yang kebaikannya mengagumkan. 

21. Demikianlah pengalaman menghadiri acara Masyaikh; & membersamai beberapa yang sempat ke Jogokariyan; dari Saudi, Kuwait, Syam, & Yaman. 

22. Di antara mereka ada yang berkata, "MasyaaLlah" nyaris tanpa henti, kala di Air Terjun Tawangmangu, Bonbin Gembiraloka, & Gunung Merapi. 

23. Simpulannya; "MasyaaLlah" adalah ungkapan ketakjuban pada hal-hal yang indah; dan memang hal indah itu dicinta & dikehendaki oleh Allah. 

24. Demi ketepatan makna keagunganNya & menghindari kesalahfahaman; mari biasakan mengucap "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah" seperti seharusnya. 

25. Membiasakan bertutur sesuai makna pada bahasa asli insyaaLlah lebih tepat & bermakna. Tercontoh; orang Indonesia bisa senyum gembira.. 

26. ..padahal sedang dimaki. Misalnya dengan kalimat; "Allahu yahdik!". Arti harfiahnya; "Semoga Allah memberi hidayah padamu!" Bagus bukan? 

27. Tetapi untuk diketahui; makna kiasan dari "Allahu yahdik!" adalah "Dasar gebleg!" ;D Jadi, mari belajar tanpa henti & tak usah memaki;) 

28. Demikian Shalih(in+at), bincang tentang "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah"; moga manfaat. Harap menyimak dari no (1) agar tak keliru. Salam:)


Demikian, semoga bermanfaat :) Untuk penjelasannya silakan baca Jangan Salah Kaprah!

0 comments: