Mari Menginspirasi! Oh Ternyata! Perjalanan Hati

Saturday 26 July 2014

Samudera Angkasa: Menuju Bagian Utama

Demikian prolog 1 (Cerita Sam) dan 2 (Cerita Acha) dari cerita Samudera Angkasa. Bagian utama dari cerita ini akan tersaji dalam tiga bentuk, Samudera Angkasa yang mencakup bagian umum dari cerita, dan disisipi dengan Cerita Sam dan Cerita Acha untuk menceritakan kejadian yang sama namun dalam sudut padang yang berbeda. Terus ikuti perjalanan cerita mereka setiap hari Jumat pukul empat belas nol empat waktu Indonesia bagian barat :)

Friday 25 July 2014

Prolog 2: Cerita Acha

cinta kita laksana samudera angkasa begitu luas tak terbatas

"akulah angkasa hatimu, tempat dimana kau menggantungkan sebuah harapan kepada Tuhan, berangan-angan tentang sebuah kesempurnaan. akulah angkasa hatimu." ~ Mikasa S. Zahra

Hujan malam menciptakan embun di kaca bus yang mengantarkanku menuju kota perantauan. Memicu keresahan, keinginan untuk menuliskan nama untuk sekadar melepas kegundahan. Aku tak dapat tertidur dalam perjalanan singkat ini, ya perjalanan yang singkat karena kampung halamanku hanya berjarak 70Km dari tempat aku menuntut ilmu. Aku tak dapat tertidur, entah hujan malam ini membuatku ingin tetap terjaga menikmati hawa dinginnya. Membuatku ingin menyaksikan tiap butirnya jatuh membasahi bumi dan dinding kaca, hanya untuk sekadar menemaniku membuka mata.

"Mba Acha sudah sampai dimana?" suara dari adik tingkat yang satu kos denganku menelepon ke ponselku.

"Mba sudah hampir masuk terminal de, kamu belum ngantuk kan ya? Maaf ya mba jadi ngerepoti." jawabku merasa sedikit bersalah.

"Ndak ko mba, aku masih ngerjakan tugas. Ya sudah nanti hati-hati ya mba dari terminal, sudah malam jangan ngebut-ngebut. Kalau sudah di depan kos telepon aku ya mba." lalu percakapan pun usai ditutup dengan salam.

***

Aku memang cukup berani untuk bepergian malam seperti ini, hijab panjangku sepertinya benar-benar menjadi malaikat Allah yang melindungiku. Di jaman seperti ini kita memang harus pandai menjaga diri, selain karena perintah agama, hijab syar'iku ini juga bermanfaat sebagai penawar hawa nafsu lelaki yang binasa. Tapi mungkin ini juga yang menjadikan teman-teman laki-lakiku yang pandai agama sedikit terpikat. Terkadang aku merasa takut akan murkaNya, seharusnya hijab ini mengalihkan perhatian dari kecantikan, bukan malah menariknya. Tapi apa daya aku telah berusaha, perasaan manusia kan tak bisa ku atur semauku. 

Sunday 20 July 2014

Pertemuan Kita

Aku bertanya-tanya
Kira-kira seperti apa cara Tuhan mempertemukan kita?

Apakah kita akan bertemu di hari senja?
Saat hiruk pikuk dan desak dalam bis kota
Memberimu tempat duduk karena kau terlihat begitu lelah
Ataukah di hari hujan deras melanda?
Saat kita berteduh di suatu tempat yang sama
Lalu aku memberikan handuk untuk mengeringkan hijabmu yang basah
Ataukah di malam hari bulan purnama?
Saat kita hendak saling menyebrangi jalan raya
Lalu aku masih terpaku melihatmu meski lampu sudah tidak lagi merah

Aku bertanya-tanya
Kira-kira seperti apa cara Tuhan mempertemukan kita?

Apakah mungkin kita pernah berada lingkungan yang sama?
Atau mungkin pernah duduk di kelas yang sama?
Atau mungkin pernah beramanah di kepanitiaan yang sama?
Atau mungkin juga pernah melakukan perjalanan yang jauh bersama?

Sungguh menarik memikirkan bagaimana Tuhan mempertemukan kita
Karena Tuhan selalu punya cara untuk mengejutkan hati kita

Friday 18 July 2014

Prolog 1: Cerita Sam

cinta kita laksana samudera angkasa
begitu luas tak terbatas

"akulah samudera hatimu, tempat dimana kau mengarungi bahtera perjalananmu, elemen yang akan menyembuhkan segala rasa sakitmu. akulah samudera hatimu." ~ Samuel A. Fatih

Udara dingin masih menusuk tulangku pagi ini. Bau tanah bekas hujan tadi malam, daun gugur berserakan yang ditiup angin, dan sinar mentari yang menyusup lewat celah-celah sempit di antara dedaunan di ranting. Ini masih jam enam pagi, tapi di kota ini langit sudah sangat terang layaknya jam 7 di kampung halamanku. Tinggal satu tahun lagi, hanya tinggal satu tahun lagi hidupku di kota ini akan selesai. Ini sudah tahun ketiga masa kuliahku, aku harus lulus tahun depan agar aku dapat pulang. Karena setiap perantauan sejatinya hanya untuk kembali ke kampung halaman.

"Sam! Tugas kemarin sudah?" temanku menyapa pagi ini dengan muka bantalnya.

"Sudah, tapi nanti dulu ya. Ada yang masih ingin aku perbaiki dulu, tadi ndak sempat soalnya aku terburu-buru." balasku.

Celana jeans hitam masih menjadi ciri khasku. Kemeja panjang berbalut kardigan abu-abu rasanya cukup untuk menghangatkanku dari udara dingin hari ini. Aku bukan mahasiswa yang populer, aku tidak cukup tampan dan keren untuk laki-laki seusiaku. Gaya berpakaianku juga tidak cukup up to date dibanding teman-temanku. Tapi teman-temanku tahu sedikit banyak ada beberapa adik tingkat yang mengagumi pribadiku.

***

"Mas Sam, kami mau mengingatkan besok mas mengisi materi jam delapan pagi." pagi ini sms seperti ini sudah masuk menambah daftar pesan dalam ponselku. Meski tak cukup populer dengan penampilanku, tapi alhamdulillah aku masih bisa berbagi ilmu dengan mereka yang terinspirasi dengan tulisan dan aktivitasku. Mungkin ini yang membuat teman-temanku heran, mengapa tidak kupilih saja satu di antara adik tingkatku untuk menemani keseharianku? ya, menjadi seorang kekasih. Tidak, aku tak punya cukup waktu untuk mengurusi hal seperti ini. Terlebih lagi, aku takut membuat Tuhan cemburu dengan pilihan seperti itu. Meski tak dapat ku pungkiri, ada sesosok gadis berkerudung panjang yang telah memanusiakanku. Menumbuhkan perasaan yang fitrah di hati manusia.

lanjutkan membaca »

Thursday 17 July 2014

Samudera Angkasa

Bismillahirohmaanirrohiim. Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang. Saat ini aku akan memulai sebuah story-project berjudul Samudera Angkasa. Cerita ini akan berkisah tentang dua anak manusia yang menjalani kisah cintanya kepada Tuhan, bukan cerita cinta yang berbau pacaran. Penasaran seperti apa ceritanya? ikuti terus Samudera Angkasa yang akan terbit seminggu sekali setiap hari Jumat siang jam 14:04. Salam Samudera Angkasa :)

Wednesday 16 July 2014

Kultwit Ustadz Felix Siauw: Cukup untuk Menikah

dari @felixsiauw, semoga Allah melimpahkan rahmatNya agar beliau dapat selalu berbagi manfaat untuk ummat. 

1. banyak yang mau nikah tapi terhalang biaya | padahal nikah pas belum kecukupan justru lebih enak

2. kenapa lebih enak nikah pas belum kecukupan? | karena Allah akan cukupkan, dan pendamping kita teruji dalam kesusahan

3. karena dalam hidup seringkali kita harus siap pada yang paling pahit | supaya bisa merasakan enaknya yang manis dan yang legit

4. tapi ya jelas harus ada syaratnya, niat nikahnya bener-bener karena Allah | dan pasangan ini harus taat secara total kepada Allah

5. gara-gara belum merasa "cukup" banyak lelaki nunda nikah | padahal yang bikin "cukup" hakiki itu ya istri, bukan yang lain

6. "aku belum punya apa-apa, tapi aku tawarkan ketaatan pada Allah, yang dengan itu, aku nggak bakal nelantarin keluargaku" | gentle tuh

7. "aku memang belum siapa-siapa, tapi aku mau ambil kamu dari ayahmu dengan amanah, melindungi dan menafkahimu layaknya ayahmu" | gentle..

8. setidaknya, menikah saat kita masih kekurangan | memastikan bahwa
Muslimah itu mau sama kita karena takwa, bukan karena harta

Monday 14 July 2014

Kultwit Salim A. Fillah: Salah Kaprah Maasyaa Allah dan Subhanallah

dari @salimafillah, semoga Allah melimpahkan rahmatNya agar beliau dapat selalu berbagi manfaat untuk ummat. 

1. Secara umum, menyebut asma Allah & berdzikir kepadaNya ialah kebaikan tertuntunkan. Menyertakan Allah dalam tiap kejadian adalah niscaya. 

2. Dan tiap penyebutan nama Allah yang bermakna khusus tentu memiliki tempat sesuai tuntunan. Semisal; Istirja' diucap saat kita bermusibah. 

3. Nah; bagaimana dengan ucapan "SubhanaLlah" & "MasyaaLlah"? Ada 2 yang mengikatnya; tuntunan Quran-Sunnah & kebiasaan dalam Bahasa Arab. 

4. Al Quran menuturkan; SubhanaLlah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari.. 

5. ..apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll." Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak. Juga, SubhanaLlah digunakan untuk.. 

6. ..mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll. 

7. Bukankah ada juga pe-Maha Suci-an Allah dalam hal menakjubkan? Uniknya, Al Quran menuturnya dengan kata ganti kedua (QS 3: 191), atau.. 

8. ..kata ganti ketiga yang tak langsung menyebut asma Allah (QS 17: 1 dll). Sedangkan ia juga terpakai pada; me-Maha Suci-kan Allah dalam.. 

9. ..menyaksikan bencana & mengakui kezhaliman diri (QS 68: 29), menolak fitnah keji yang menimpa saudara (QS 24: 16). Bagaimana Hadits-nya? 

lanjutkan membaca 
»

Friday 4 July 2014

Maasyaa Allah dan Subhanallah: Jangan Salah Kaprah!

Maasyaa Allahsungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud

Subhanallah - maha suci Allah

Seringkali kita umat islam mengatakan maasyaa Allah saat melihat sesuatu yang buruk, dan mengucapkan subhanallah saat melihat sesuatu yang baik, tapi apakah selama ini yang kita ucapkan sudah tepat penggunaannya? Mari kita telusuri lebih dalam.

"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaa Allah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?" (QS. Al Kahfi : 39)

Pada ayat tersebut menjelaskan kejadian baik yang diterima seorang hamba tentang kebunnya (baca dan pahami lengkapnya pada ayat 32 s.d. 44). Maka hendaknya seseorang mengucapkan maasyaa Allah saat melihat sesuatu yang baik. Begitupun dengan kebiasaan orang Arab yang notabene nya lebih paham dibanding kita tentang bahasa mereka, seperti yang dijelaskan Salim A. Fillah dalam kultwitnya bahwasanya mereka selalu mengucap maasyaa Allah saat melihat sesuatu yang baik.

Bukankah biasanya orang-orang berkata subhanallah saat melihat sesuatu yang baik? Iya, kebanyakan orang Indonesia memang seperti itu, allahualam. Mari simak ayat berikut ini.

lanjutkan membaca »