Mari Menginspirasi! Oh Ternyata! Perjalanan Hati

Sunday 29 June 2014

Jangan Lari dari Amanah! Bagian 2

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Thabrani dan Daruqutni)

"Jangan lari dari amanah!" Kalimat itu masih kuingat jelas dan sampai saat ini masih menjadi salah satu prinsip hidupku. Rezeki pertama yang aku dapetin ternyata baru bagian kecil dari nikmat-nikmat selanjutnya.

Singkat cerita waktu di SMA dulu kami siswa-siswi dijanjikan akan mendapatkan uang senilai Rp 100.000,00 buat setiap nilai 10 di UN kami. Jelas jadi motivasi besar buat kami, termasuk aku yang mungkin cukup pas-pasan dalam urusan nilai try out selama ini. Aman setelah dapet kepastian tempat cadangan kuliah, nunggu hasil UN pun jadi terasa ringan buatku. Ngejar posisi pertama lulusan SMA masih jadi mimpi walaupun jelas berat banget, temenku sendiri si Ihsan aja udah pasti jadi saingan besar buat aku.


***

"Allah tidak tidur kawan!" ucapan ini selalu meyakinkan aku akan surat muhammad ayat tujuh, jika kita menolong agama Allah niscaya Allah akan menolong kita dan meneguhkan keduduka kita. Jadi, selama aku masih jalanin semua perintahNya dan jauhin laranganNya ditambah kesibukanku sama amanah yang ngga aku tinggal karena aku yakin sama surat muhammad itu, insyaAllah pasti Allah akan ngasih yang terbaik juga buatku.

Malam pengumuman hasil UN aku dan Ihsan sama-sama ngga tidur dan mantengin komputer sambil ngechat via facebook. Kami harus masukin nomer peserta ujian kami di web sekolah buat ngecek hasil ujian kami. Alhamdulillah, kami lulus. Ihsan punya target matematikanya dapet 10, aku punya target fisikaku yang dapet 10, tapi kita sama-sama ngga dapet 10. Ihsan pun mulai dengan keisengannya masukin  nomer peserta ujian lain, lumayan gampang karena passwordnya hanya tanggal lahir yang bisa kita liat dari facebooknya masing-masing. Setelah hampir setengah jam stalking-stalking Ihsan pun bilang, "kita ngga masuk 10 besar UN ran." Oke baiklah berarti belom rezekinya. Di sekolahku dulu ada tradisi setiap wisuda nanti 10 lulusan terbaik nanti dapet penghargaan dari sekolah. Awalnya aku udah tau kalo ternyata lulusan terbaik itu diambil dari nilai UN dan UAS, makanya sebelum pengumuman hasil UN ini aku cukup ngotot maksimalin nilai untuk UASku, baru kali itu aku mau ujian bener-bener getol belajar.

lanjutkan membaca »

Saturday 28 June 2014

Re-post: Best Friend

Orang-orang selalu berkata bahwa tidak ada satupun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dan itu memang benar karena pada hakikatnya manusia butuh orang lain untuk melengkapi kekurangannya. Terlebih lagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, pasti punya seorang sahabat yang paling dia percaya. Orang yang siap mengulurkan tangannya saat kita terjatuh, yang siap berjaga di saat kita terlelap. Begitupun aku, aku punya seorang sahabat yang sangat aku percaya di masa-masa SMA ini.

Muhammad Ihsan Prasetio
Itulah namanya. Sosok yang lebih akrab dipanggil dengan nama Ihsan ini adalah seorang yang akhirnya kusadari telah banyak berperan dalam hidupku, terutama di masa-masa SMA ini. Meski bukan dari kelas yang sama saat awal masuk SMA, namun kami selalu sekelas dalam dua tahun terakhir ini, dan lebih dari itu kami adalah teman sebangku. Awal perkenalan kami adalah saat kelas X kami berada dalam satu ekskul yang sama. Meski saat itu belum terlalu dekat, tapi jelas kami mengenal satu sama lain. Dan ternyata kami dipertemukan saat kelas XI dan lagi saat kelas XII.

Bukan Ihsan bila tanpa seribu kelebihan. Penampilannya sehari-hari mencerminkan pribadi dirinya yang begitu serius dalam pendidikannya, caranya berbicara menunjukkan betapa tinggi intelektualnya, dan caranya bersikap melambangkan kesempurnaannya dalam bidang akademisnya. Awal kekagumanku pada kepandaiannya adalah saat ulangan Matematika pertama kali saat kelas X. Bukan main sulitnya soal yang diberikan saat itu, sampai-sampai aku yang sangat yakin dengan pelajaran ini pun tak sanggup mencapai nilai sempurna. Tapi Ihsan, namanya terdengar hingga ke seluruh sekolah sebagai salah satu murid yang mendapat nilai sempurna. Aku yang saat MOS mengejek penampilannya yang terlihat kurang biasa, sangat malu dan menyesal telah meremehkannya. Terus dan terus ia kembangkan keahlian dan kecakapannya dalam bidang ini. Hingga saat seleksi OSN, dia maju sebagai wakil SMA 12 yang mampu mencapai tingkat provinsi. Aku yang saat itu juga mencapai tingkat yang sama dalam bidang Kebumian, mendapat kesempatan untuk mengenal lebih jauh dengan dirinya lewat pembinaan OSN se-Jakarta Timur yang diadakan di Cibodas. Tiga hari disana benar-benar memberikan kesan istimewa untuk mengenal sosok dirinya yang penuh misteri. Dan semua usahanya pun tak pernah sia-sia, sekarang ia sudah diterima di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia dalam bidang yang ternama pula lewat jalur khusus, dimana lagi kalau bukan di Matematika Universitas Indonesia.

Jangan Lari dari Amanah!

"Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad : 7) 


Di malam pertama ramadhan ini entah mengapa aku keinget sama rangkaian kejadian luar biasa yang kualami empat tahun silam. Ini bukan kisah tentang ramadhan ataupun puasa, tapi semoga cerita ini bisa ngasih manfaat buat kita semua. Kisah ini tentang keajaiban "segenggam amanah".


Jadi siswa SMA kelas XI saat itu mungkin adalah masa-masa terbaik waktu aku masih memegang amanah baik di ROHIS maupun di OSIS. Sampe akhirnya dimulailah tahun ajaran baru dan tonggak perjuangan harus direlakan kepada mereka adik-adik kelas. Berat karena masih pengen beramanah, tapi apa daya roda perjuangan harus terus berputar kan?

***

"Sesibuk apapun antum di kelas tiga nanti, jangan pernah lari dari amanah!", itulah kalimat yang nancep banget di dalam otakku. Waktu itu Ka Ario lagi ngasih materi persiapan menuju bangku kuliah buat kami siswa-siswi yang baru aja naik ke kelas XII. Sederhana tapi dalam banget maknanya. Emang udah jadi hukum alam ya kayanya pas kita ada di level terakhir dari suatu jenjang pendidikan, kita bakalan berusaha lebih fokus persiapin diri menuju ujian akhir, dalam kasus ini buat anak SMA yaitu UN. Tapi ngga semua orang sepertinya.

Tidak seperti kebanyakan teman-temanku, aku mungkin salah satu dari mereka yang sama sekali ngga ikut bimbel ataupun les privat buat persiapan menuju UN. Pintar? Ngga. Malas? Mungkin iya. Bagiku buat pulang pergi dari rumah ke sekolah aja aku udah ngabisin banyak waktu. Tiap hari harus berangkat abis sholat subuh, pulang Maghrib aja kayanya udah paling cepet. Kalau harus ditambah bimbel atau les privat, ah mungkin aku lebih baik minta pindah sekolah aja.

Friday 27 June 2014

Hello World :))

Saatnya mengucapkan salam kembali kepada dunia lewat tulisan dari blog ini. Hampir genap empat tahun sejak terakhir kali aku menuliskan segala sesuatu dalam hidupku dalam sebuah blog. Kesibukan kuliah dan organisasi selama di kampus memang tidak memungkinkan bagiku untuk banyak menulis seperti dulu, padahal cukup banyak cerita yang dapat aku tuliskan disini.

Sekarang saat tidak ada lagi alasan untuk tidak menulis, saat tidak ada lagi kesempatan mengulang masa lalu, aku mencoba kembali ke dunia ini. Dengan konsep baru dari blog ini hanya satu harapanku agar semoga tulisan-tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi yang membacanya.

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh :)